Kamis, 19 Februari 2009

Rumah mahal tidak berarti bebas bocor/rembes

Rumah mahal tidak berarti bebas bocor/rembes. Rumah pertamaku di Citra Indah lebih murah, tetapi tidak bocor. Rumah kedua di Legenda Wisata lebih mahal tetapi justru rembes dan bocor kamarnya.

Memang ada purna jual setelah serah terima. Di saat masa garansi, pemborong mengulur-ngulur waktu untuk perbaikan. Mereka bilang, cat habis lah. Nanti dinding luar akan di-aquaproof lah.

Sayangnya, saya tidak banyak menekan dan mengecek dengan teliti. Setelah musim hijan tiba, ternyata masih bocor dan rembes. Gilanya lagi, ternyata tidak di-aquaproof!!!!! Berarti tega ngibulin konsumen.

Pengawas lapangan Legenda pun tidak banyak bisa membantu. Pertama-tama kalau ditanya perbaikan di saat masa garansi, sang pengawas bilang, "Saya belum bikin report." Giliran ditanya terus malah tanya progres reportnya ke kita, "Apa saja yang belum dikerjakan oleh pemborong?" Ini khan kebalik!

Saran buat para pembeli Legenda Wisata:
1. Jangan lunak terhadap pemborong dan pengawas lapangan (bangunan, teknik, taman).
2. Teliti dan cek hasil perbaikannya. Kalau perlu, naik ke atap atau tengok di belakang rumah (nyuruh orang lain kepercayaan kita).
3. Meski ada garansi satu musim, tidak berarti saat musim hujan berikutnya tiba, kita bisa mengklaim lagi, walau itu komplenan lama.
4. Dinding retak rambut di mana-mana saat musim kemarau tiba! Kalau serah terima di saat musim hijan, dan 3 bulan masa garansi masih musim hijan, maka siap-siaplah renovasi sendiri di saat musim kemarau tiba. Alias dana kelaur lagi!!
5. Lihat lokasi dengan jeli dan teliti. Kalau bisa hindari rumah dekat Sutet (kabel listrik tegangan tinggi). Meski masih pro kontra efek sutet, lebih baik hindari.
6. Antena TV tergangu jika dekat sutet. Pilih lokasi yang jauh dari sutet. Kecuali mau langganan tv berbayar.